Dengan harap-harap cemas, kami memutuskan untuk pergi ke BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan). Walaupun kami sudah mendapat data lengkap penelitian utama kami, rasanya tidak afdol kalau belum pergi ke BPOM, seperti yang disarankan oleh Pak Adit. Apalagi produk penelitian kami termasuk kategori yang berhubungan dengan NAPZA (Narkoba, Psikotropika, dan Zat Adiktif) yang pasti terdapat di BPOM.
Pagi-pagi kami berkumpul di halte busway senen, naik yang ke arah kampung melayu, turun di halte keramat sentiong... ternyata salah turun selisih satu halte, kami naik bajaj lagi ke Jalan Percetakan Negara No. 23, di mana BPOM berada. Setibanya di sana, kami membawa surat ijin kami dari kampus ke lobby setelah mendapat ijin dari satpam depan pos BPOM. Setiba kami di lobby, sang resepsionis tidak memperbolehkan kami masuk, melainkan menyuruh kami menunggu selama 2 hari, untuk mendapatkan data yang kami perlukan. Hingga detik ini (sejak sekitar seminggu yang lalu), kami tidak juga dihubungi...
Di samping gedung BPOM yang rindang itu, terdapat "peninggalan" gedung Departemen Kesehatan yang sudah pindah ke Rasuna Said... kami pun pulang dengan tangan kosong...
Untung saja kami sudah mendapat data penelitian kami yang utama di BPHN, jadi kami tidak terlalu kecewa dengan hasil kunjungan kami ke BPOM...
Demikian cerita kami tentang kunjungan ke BPOM yang tidak terlalu membantu.
Pagi-pagi kami berkumpul di halte busway senen, naik yang ke arah kampung melayu, turun di halte keramat sentiong... ternyata salah turun selisih satu halte, kami naik bajaj lagi ke Jalan Percetakan Negara No. 23, di mana BPOM berada. Setibanya di sana, kami membawa surat ijin kami dari kampus ke lobby setelah mendapat ijin dari satpam depan pos BPOM. Setiba kami di lobby, sang resepsionis tidak memperbolehkan kami masuk, melainkan menyuruh kami menunggu selama 2 hari, untuk mendapatkan data yang kami perlukan. Hingga detik ini (sejak sekitar seminggu yang lalu), kami tidak juga dihubungi...
Di samping gedung BPOM yang rindang itu, terdapat "peninggalan" gedung Departemen Kesehatan yang sudah pindah ke Rasuna Said... kami pun pulang dengan tangan kosong...
Untung saja kami sudah mendapat data penelitian kami yang utama di BPHN, jadi kami tidak terlalu kecewa dengan hasil kunjungan kami ke BPOM...
Demikian cerita kami tentang kunjungan ke BPOM yang tidak terlalu membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar