Selasa, 21 Agustus 2007

Teh Murni Naga



Jenis rancangan : Kemasan

Jenis Produk : Teh

Nama Produk : Teh Murni naga

Nama Produsen : Perusahaan Teh Naga Lawang

Nomor Daftar Legal : 005406

Nomor Merek Dagang : 019/M/JATIM 87

Ukuran :
- Panjang : 50 mm
- Lebar : 35 mm
- Tebal : 26 mm

Warna dominan : Merah, kuning, orange

Visual Yang Tampak : Seekor naga yang sedang berjalan di lereng gunung, serta sebuah gambar yang menyerupai bentuk mata manusia dengan gambar naga memeluk bintang di tengahnya, dan tulisan arab.

Penafsiran : Hubungan antara kebudayaan Tionghoa dengan produk ini terlihat pada penggunaan gambar naga khas bergaya Cina, dengan warna-warna cerah sperti merah, kuning, dan orange. Warna merah memiliki arti keberanian, semangat, dan keberuntungan. Sedangkan warna kuning berarti keemasan, kejayaan, kemenangan, dan kemakmuran (subur). Elemen visual hijau mencerminkan perbukitan teh yang subur (seperti dalam gambar) sebagai bahan utama dari teh itu sendiri. Naga sendiri merupakan elemen desain penting dalam kebudayaan Tionghoa, dan kerap dipakai dalam unsur penting kebudayaan Tionghoa, seperti ornamen, instrumen fengshui, shio, dan lain-lain. Naga memiliki arti penting antara lain :

  • Naga merupakan bintang yang paling unggul di antara hewan bersisik lainnya seperti ikan, ular, buaya, dan lainnya.
  • Dalam kedua belas shio, naga merupakan satu-satunya hewan mitologi yang jarang atau bahkan hampir tak pernah ditemui dibandingkan hewan-hewan dalam shio-shio lainnya.
  • Naga dianggap sebagai sumber kebijaksanaan dan kekuatan. Karena naga adalah jiwa perubahan, maka ia dianggap sebagai pengejawantahan kehidupan.
  • Naga menjadi simbol produktivitas dan pembaruan, serta mempunyai pengaruh baik terhadap makhluk hidup di dunia. Naga adalah sari dari prinsip Yang, simbol kepriaan.
  • Sebagai lambang kebesaran dalam budaya Cina, naga identik dengan kaisar dan singgasana. Segala sesuatu yang berbau naga identik dengan kaisar. Misalnya, pakaian kaisar bersulam lima cakar naga, sedangkan pada pakaian pangeran jumlah cakar dalam sulaman itu berkurang, sesuai peringkatnya.
  • Tari naga digambarkan sebagai naga yang mengejar bola api, lambang petir yang membawa bencana, juga sebagai matahari atau bulan, menurut folklor, bola itu adalah qi atau sari dari prinsip inti dunia, sehingga kalau naga berhasil menangkap bola itu, dunia akan kiamat.
  • Secara mitologis naga dianggap sebagai makhluk pemilik kekuatan dewa yang membawa empat anugerah, yaitu kemakmuran, kehormatan, kebajikan, dan umur panjang.
  • Dalam ilmu peruntungan bangunan Cina, feng shui, naga dipercaya meniupkan tenaga chi, yaitu napas kosmis yang diatur dalam bangunan untuk mendatangkan kesuksesan.

Visual naga kuning memeluk bintang merah, secara ekspresif mencerminkan pencapaian kesuksesan, prestasi, dan kejayaan. Namun, selain artian tersebut, bentuk visual ini ternyata merupakan sebuah trademark. Terdapat kemasan produk lain yang juga menggunakan trademark naga memeluk bintang seperti ini, walaupun produk yang dijualnya tidak sejenis (kertas sigaret, kretek, rokok, sabun, anggur, benang jahit), di mana pemilik trademark tersebut adalah seorang pengusaha Tionghoa bernama Ko Thay Tjhiang.

Percampuran budaya juga terlihat di sini, yaitu dengan adanya penggunaan bahasa Arab dan Jawa. Tulisan bahasa Arabnya memiliki arti sama dengan bahasa Indonesianya, yaitu "Teh Murni Segar". Sedangkan penggunaan bahasa Jawanya terdapat pada latar belakang nama perusahaan yang memproduksi teh ini, yaitu "Naga Lawang" (Lawang=pintu).

Tidak ada komentar: