Jenis rancangan : Kemasan
Jenis Produk : Tembakau
Nama Produk : Klembak Sentel Tjap Pari
Nomor Daftar Legal : 154098
Ukuran :
- Panjang : 48 mm
- Lebar : 48 mm
Warna dominan : Kuning kecoklatan
Pemilik : Wong Sie Hang
Alamat : Jl. Sablongan No. 149, Magelang
Tahun Produksi : 7 Maret 1970
Visual Yang Tampak : Padi yang melingkar, dan di tengahnya terdapat cincin bersayap.
Penafsiran : Klembak adalah tanaman penghasil obat dan wangi-wangian. Yang kerap digunakan adalah bagian akarnya, yang digunakan sebagai bahan utama rokok tembakau "klembak menyan". Rokok ini populer di kalangan masyarakat menengah ke bawah di Yogyakarta, Magelang, Dieng, Kudus, dan daerah-daerah lainnya di Jawa Tengah. (Lihat di Sejarah Rokok/Tembakau/Kretek/Sigaret/Klembak). Hal ini menjelaskan penggunaan visual padi-padian pada kemasannya. Seperti pada umumnya, masyarakat menengah ke bawah di daerah tersebut (dan sebagian besar di daerah-daerah di Indonesia) memiliki mata pencaharian di bidang agraris, yaitu pertanian. Hal ini berhubungan dengan aspek sosial budaya di daerah tersebut. Lambang padi merupakan lambang yang merakyat, juga sebagai lambang kesuburan. Begitu pula warna kuning, yang melambangkan kesuburan (kuning=emas=makmur). Hubungannya dengan kebudayaan Tionghoa terletak pada penggunaan warna kuning pada kemasan tersebut, karena kuning merupakan warna yang kerap digunakan oleh masyarakat kebudayaan Cina. Misalnya, warna kuning digunakan pada jubah kebesaran kaisar Cina pada zaman dahulu. Selain itu, pada bagian tengah kemasan ini terdapat istilah "Kiem Cheong". Hal ini kemungkinan besar menunjukkan bahwa produk ini dihasilkan oleh latar belakang suku Tionghoa. "Ngereng", merupakan istilah bahasa Melayu, yang berarti seperti gerakan mengulat ke kanan maupun ke kiri. Hal ini berupa penegasan sensasi yang didapatkan dari konsumsi produk ini.
Terdapat fakta menarik yang kami temukan selepas kunjungan ke BPHN. Penggunaan elemen padi pada produk-produk klembak sentel lebih merupakan aspek sosial budaya daerah. Namun, penggunaan gambar sayap seperti pada klembak sentel Tjap Pari (pada bagian tengah, gambar cincin bersayap), dan pada klembak sentel gelas terbang, seolah-olah ingin mengasumsikan perasaan yang didapat ketika merokok klembak sentel tersebut, yaitu perasaan 'high' (terbang/melayang).
Juga terdapat fakta menarik lainnya, yaitu stereotipe nama merk kemasan. Misalnya, keberadaan klembak sentel Tjap Pari di atas kemudian disusul oleh adanya klembak sentel Tjap Pari Djoto, Pari Jempol, dan seterusnya. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk 'menumpang' trademark produk yang sudah ada.
Kebanyakan klembak sentel ini dimiliki oleh orang Tionghoa. Tampak langsung pada kemasan, dan lebih lanjut pada keterangan kemasan, seperti Kiem Cheong (Tjap Pari), Thay Tjung (Tjap Gelas Terbang), Tjan Tiauw Kwie (Tjap Pari Djoto), dan seterusnya. Jadi jelas, kemasan produk ini memiliki latar belakang historis yang dipengaruhi oleh budaya Cina.
Juga terdapat fakta menarik lainnya, yaitu stereotipe nama merk kemasan. Misalnya, keberadaan klembak sentel Tjap Pari di atas kemudian disusul oleh adanya klembak sentel Tjap Pari Djoto, Pari Jempol, dan seterusnya. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk 'menumpang' trademark produk yang sudah ada.
Kebanyakan klembak sentel ini dimiliki oleh orang Tionghoa. Tampak langsung pada kemasan, dan lebih lanjut pada keterangan kemasan, seperti Kiem Cheong (Tjap Pari), Thay Tjung (Tjap Gelas Terbang), Tjan Tiauw Kwie (Tjap Pari Djoto), dan seterusnya. Jadi jelas, kemasan produk ini memiliki latar belakang historis yang dipengaruhi oleh budaya Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar