Selasa, 06 November 2007

Kunjungan ke BPHN!


Pada hari Senin, tanggal 5 November 2007, kami Team "Semangkuk Bakmie" berkunjung ke BPHN alias Badan Perlindungan Hukum Nasional dan Pusat Dokumentasi Nasional yang terletak di Cawang-Cililitan. Kami lebih memilih naik busway ketimbang bus kaleng (yang padahal menuju langsung ke tempat tujuan) demi alasan keamanan dan AC... Tapi nyatanya, mengantri di busway lamanya minta ampun, belum lagi digempet-gempet sama orang-orang yang super nggak sabaran, dan alhasil di dalam busway kita juga kepanasan seperti ikan teri... sama aja...

Ups, lupa tujuan utama. Kenapa kami kesana? Karena menurut sumber yang terpercaya, di sana dapat ditemukan data yang kami butuhkan yang menyangkut kertas tembakau Sintren. Mulanya kami tidak begitu yakin apakah perjalanan ini akan bermanfaat untuk proyek sedang kami kerjakan. Namun akhirnya... YAKK!! VOILA!!! Kami dapat!! Bukan main senangnya ketika melihat gambar sang penari Sintren yang terpampang dengan cantiknya di lembaran buku yang sudah lapuk dimakan binatang (seperti kutu) dan membuat hidung gatal-gatal. Lalu kami pun dengan nafsu membara, mencatat setiap detil data yang kami dapat.

Buku tua itu ternyata tidak hanya berisi data yang kami perlukan, melainkan menunjukkan sesuatu yang lebih besar, yang merupakan inti dari keseluruhan tugas yang diberikan oleh Pak Adit. Kami menemukan fakta menarik pada buku tua tersebut, yaitu pada tahun 1950-an hingga 1960-an, ternyata sektor perekonomian memang didominasi oleh suku Tionghoa. Dari keseluruhan daftar merk yang ada, rata-rata dimiliki oleh suku Tionghoa. Ini tidak hanya berupa komoditas kertas tembakau, namun berbagai jenis barang dagangan lainnya, seperti bedak, kopi, pewarna pakaian, kopiah, teh, minuman soda, brendi, dan lain-lain di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa hingga Sumatera. Hanya sedikit merk yang dimiliki oleh orang Belanda atau Indonesia. Ini menunjukkan dominasi ekonomi yang memang pernah terjadi di Indonesia dan menimbulkan "Chinese Massacre" yang pernah diceritakan oleh Pak Adit sebelumnya.

Ternyata... itu toh ceritanya...

Ada-ada saja yang terjadi sepanjang perjalanan menuju ke sana. Mulai dari mengantri busway yang super ramai, jalan kaki lumayan jauh karena salah turun halte, hingga salah satu anggota kami sepatunya jebol... Tapi lepas dari semua itu, kami merasakan manfaat yang sangat besar setelah melakukan perjalanan ini, he.. he.. he..

Oh ya, untuk teman-teman yang juga ingin melakukan kunjungan ke BPHN, kami berikan rutenya sebagai berikut :

Bus kaleng : (Kalau tidak salah), Yang nomor 46 ada tulisannya GROGOL - KAMPUNG RAMBUTAN, biasanya lewat depan kampus. Turun di depan BKN.

Busway : Dari halte jelambar, naik busway turun di harmoni atau di juanda, naik busway yang menuju ke arah halte senen. Dari halte senen, transit melalui jembatan penyeberangan yang berlanjut ke halte matraman 1 yang menuju ke arah kampung melayu. Setelah itu, transit ke arah kampung rambutan, dan silakan turun di halte BKN (Badan Ketenagakerjaan Nasional). Nah, gedung BPHN itu persis di sebelah gedung BKN tersebut... silakan Anda jika ingin menemukan data seperti yang kami cari, naik ke lantai dua (bagian perpustakaan ) lewat belakang gedung sebelah kanan.... tapi pastikan dahulu Anda sudah meminta ijin sama satpam yang di depan pos... jangan lupa tinggalkan KTP dan isi buku tamu... yukk...

Demikian laporan terbaru dari kami... adios... tunggu cerita selanjutnya yah...

Tidak ada komentar: